• 300 Rise of an Empire
    300 Rise of an Empire

    300 Rise of an Empire (2014)

    By , in Action Drama

    Jauh sebelum perang Thermopylae antara bangsa Persia dan bangsa Sparta yang membunuh King Leonidas ternyata sudah terjadi perang sebelumnya antara Yunani yang dipimpin oleh Themistokles dan Persia yang dipimpin oleh King Darius. Dipeperang ini kemenangan mutlak ada ditangan Themistokles, tidak hanya berhasil membuat pasukan Persia kalah telak tapi juga membuat King Darius terbunuh. Tetepi dibalik kemenangan itu telah membuat penyesalan yang mendalam bagi Themistokles karena secara tidak langsung dia telah membuat putra dari King Darius menjadi seorang yang sangat kejam dan penuh akan dendam bernama Xerxes.

    Semua hal sebelum pertempuran perang Thermopylae ini diceritakan oleh Queen Gorgo untuk mengenang sang suami King Leonidas dan Themistokles. Cerita dari Queen Gorgo pun juga mengungkapkan apa yang tejadi diluar peperangan Thermopylae, yaitu peperangan antara Themistokles dan Persia kembali yang kini telah dipimpin oleh Xerxes dan juga Artemisia. Artemisia adalah seorang perempuan dan jendral peperangan yang terlahir sebagai darah seorang Yunani, tetapi malah menjadi pimpinan orang Persia karena masa kecilnya yang kelam. Pada peperangan ini Themistokles yang hanya mempunyai puluhan kapal berusaha menahan gempuran dari ratusan kapal perangn Artemisia dilautan. Ketika pertempuran dihari pertama Themistokles berhasil memukul mundur pasukan Artemisia, begitu juga dihari kedua. Tapi sayang dihari ketiga, Artemisia yang sudah diselimuti amarah menyerang Themistokles dengan kekuatan penuh yang akhirnya membuat Themistokles kalah peperangan dan hampir terbunuh.

    Disaat yang bersamaan berita tentang gugurnya King Leonidas dan 300 pasukannya telah menyebar ke seluruh negeri. Akibatnya kini hampir seluruh daratan Yunani telah dikuasi oleh Xerxes yang datang dengan membawa jutaan prajuritnya. Themistokles yang telah terdesak akhirnya mundur ke teluk Salamis, dan meminta pertolongan kepada bangsa Sparta untuk bersatu melawan Xerxes. Hanya cara itu agar Yunani bisa memenangi pertempuran itu, tapi sayang Queen Gorgo malah menolak tawaran dari Themistokles. Akibatnya Themistokles pun harus melawan ratusan kapal Artemisia hanya dengan 6 kapal atau tidak sama sekali.

    Film kedua dari film 300 ini sebetulnya adalah gabungan antara sekuel dan prekuel, menceritakan sejarah yang terjadi sebelum difilm 300 dan sesudahnya. Tidak adalagi King Leonidas sebagai tokoh utama karena telah digantikan oleh Themistokles seorang yang mengabdikan hidupnya untuk perang dan pelopor demokrasi. Walaupun difilm ini masih banyak kucuran darah saat adegan tebas-tebasan atau slow-motion saat adegan heroik tapi jika dibandingkan dengan film pertamanya akan sangat jauh hasilnya, karena adegan kucuran darah atau slow-motion difilm ini malah terkesan menjadi lebay padahal adegan pertarungannya malah terlihat biasa saja.

    Belum lagi Artemisia yang menurut ku mirip wonder women, walaupun mempunyai badan kecil tapi bisa mengalahkan laki-laki berotot sickpack, apa namanya kalo bukan super? haha. Seandainya saja Artemisia tubuhnya dibuat sedikit lebih besar atau kekar mungkin setiap pertarungan yang dia hadapi menjadi terdengar masuk akal. Tetapi sebetulnya yang paling menggangu menurut ku saat menonton film ini adalah banyaknya adegan yang dipotong, yah jelas sebagai penonton merasa kecewa sih karena ini film bisokop bukan film yang tayang dilayar televisi. Tapi apalah daya karena itu semua adalah hak dari LSI haha.

    Kalo kamu mengharapkan film yang se-epic dengan film 300 yang sebelumnya jelas akan sedikit kecewa karena 300 Rise of an Empire hanya kuat terlihat saat "menceritakan" sejarah panjang peperangan antara bangsa Yunani melawan bangsa Persia bukan saat pertarungan heroiknya.

    7 10

    Leave a Comment.