Callum Lynch (Michael Fassbender) adalah seorang pria dengan masa lalu yang kelam, saat masih kecil dia harus melihat ibunya dibunuh di depan matanya oleh ayah kandungnya sendiri. Hal itu membuat dirinya dimasa dewasa harus menerima hukuman mati kerena menjadi sosok agresif yang dengan mudahnya membunuh seseorang. Tapi Cal malah mendapati dirinya terbangun di dalam fasilitas Abstergo setelah menerima hukuman mati. Adalah Sofia Rikkin (Marion Cotillard) yang membawa Cal kedalam fasilitas itu. Sofia menawarkan Cal kehidupan yang baru jika ia mau berkerja sama dengan dirinya. Cal akan dihubungkan dengan mesin canggih Animus untuk kembali menjalani ingatan masa lalu leluhurnya Aguilar yang seorang Assassin untuk menemukan Apple of Eden, yang dikatakan sebagai asal muasal kebebasan bertindak manusia.
Membuat film adaptasi dari sebuah game bukanlah perkara yang mudah, masalahnya bukan hanya satu atau dua film saja yang di cap gagal. Masalah utama adapatasi dari game adalah cerita yang sedikit kompleks harus dipadatkan menjadi berdurasi sekitar dua jam atau biasanya sutradara yang tidak kompeten dan memiliki pengetahuan yang cukup untuk mempresentasikan game-nya menjadi sebuah film. Tapi walaupun begitu, review ini tidak akan menyinggung sama sekali dengan versi dari game-nya, karena aku belum pernah memainkannya haha.
Awal film ini terasa membingungkan karena tidak jelas maksud dan tujuan ceritanya, begitu juga dengan hampir tidak adanya pengenalan karakter di film ini kecuali Callum Lynch yang walaupun sebenarnya masih tetap terlalu banyak pertanyaan tentang dirinya. Tidak itu saja, ikatan antar karakter juga sama sekali tidak terbangun dengan baik, malah bisa dibilang sama sekali tidak ada. Bahkan untuk tokoh antagonis pun juga lebih terlihat sebagai karakter figuran yang sama sekali tidak memberikan konflik emosi dengan karakter utama.
Dan bagian terburuk dari keseluruhan film ini adalah pada ceritanya. Dari awal hingga menuju menit menit akhir plot ceritanya masih tetap terlihat samar-samar. Terlalu banyak pertanyaan yang timbul daripada menikmati jalan cerita akibat dari plot hole di sana sini. Tidak itu saja, pace ceritanya yang terlalu cepat membuat membuat film ini semakin membingungkan. Walaupun begitu film ini masih mempunyai bagian terbaiknya, aksi pertarungan dengan gaya assassin terlihat mengesankan, begitu juga dengan aksi parkour mengelilingi kota Spanyol abad ke-14 hasil dari visual efek yang bagus. Sayangnya untuk bagian ini sama sekali tidak di-explore lebih jauh lagi.
Untuk sebagian orang yang sudah pernah memainkan game Assassin's Creed mungkin tidak akan kebingungan untuk menonton film ini, tapi bagi yang sama sekali awam dengan Assassin's Creed, bisa jadi film ini akan sangat membingungkan dan membosankan karena banyaknya pertanyaan yang sama sekali tidak terjawab hingga film ini berakhir. Satu hal yang pasti dari bisa diambil dari cerita film ini adalah seperti menjanjikan sebuah sekuel lanjutan. Dan sepertinya Assassin's Creed pun semakin menambah panjang daftar film yang gagal diadaptasi dari game.
Leave a Comment.