Sepuluh tahun semenjak kejadian di Rise of the Planet of the Apes, Caesar kini telah menjadi pemimpin dikelompok koloni para kera yang hidup dengan damai di Marin Country. Kebangkitan para koloni kera ini justru berbanding terbalik dengan para manusia. Kehidupan para manusia terancam karena sebuah virus bernama flu simian, virus yang tercipta dari laboratorium dimana para kera-kera menjadi percobaan dulu. Populasi manusia pun semakin menyusut, dan yang tersisa hanyalah manusia yang kebal terhadp virus simian. Kehidupan para manusia tidak hanya terancam karena virus dari para kera, tetapi juga karena kekurangan sumber energi. Terutama para manusia yang tinggal di San Fransisco, kota terdekat dari rumah para kera di Marin Country. Satu-satunya cadangan energi yang tersisa adalah pembangkit listrik tenaga air yang telah lama mati dan berada di bendungan yang berada dikawasan para kera. Untuk itulah Malcolm beserta timnya ditugaskan untuk kembali menyalakan pembangkit listrik tersebut.
Setelah 3 tahun dari prequelnya Rise of the Planet of the Apes, akhirnya film ini rilis. Tentu saja berbeda dengan prequelnya, difilm ini kisah para kera lebih mendapat tempat, karena memang sesuai judulnya "apes" haha. Dan tentu berarti Caesar-lah yang menjadi karakter utama di film ini. Kera cerdas pertama yang kini telah menjadi seorang pemimpin yang harus melindungi bangsanya tapi juga sedang kembali berusaha berdamai dengan para manusia. Tidak mudah menjadi seorang pempimpin para kera yang dulunya mempunyai kenangan buruk dengan para manusia. Yah cerita inilah yang menjadi plot utama di film ini. Walaupun terdengar mudah, tapilah semudah kedengarannya. Walaupun durasinya dua jam lebih tapi menurutku hampir tidak ada menit-menit yang terbuang sia-sia. Walaupun alur ceritanya menurutku sedikit lambat.
Untuk urusan CGI mungkin hampir seluruh film ini sama seperti Transformers : Age of Extinction, hanya saja film ini mempunyai cerita yang dapat dinikmati haha. Para kera disini juga ditampilkan dengan tanpa kekurangan, evolusinya yang kini telah hampir menyerupai manusia. Ya walaupun tampil hanya dengan CGI tapi entah kenapa emosi dari para kera ini terlihat, walaupun kebanyakan tanpa dialog dan hanya menggunakan gesture tangan untuk berkomunikasi.
Overall, film ini sama sekali tidak mengecewakan, walaupun tanpa kehadiran James Franco yang seperti film sebelumnya, tapi kehadiran Jason Clarke sebagai Malcolm cukup untuk menggantikan hubungan antar spesies manusia dan kera ini. Walaupun hadir tanpa humor sama sekali, tapi sebegai gantinya adalah porsi aksi dan drama seimbang di film ini. Dan seperti film-film franchise sebelumnya yang jika sukses akan ada sekuel barunya, maka begitu juga dengan film ini. Maka bersiaplah untuk menunggu sekuel lanjutan dari film ini haha.
Leave a Comment.