Lima tahun setelah bangsa Viking terutama Hiccup yang telah berhasil menjinakkan Naga yang dulunya adalah mahkluk ganas atau lebih sederhananya lagi lima tahun setelah melanjutkan cerita dari seri pertamanya, kini semua penduduk Berk telah hidup damai bersama para naga. Sebagai seorang anak muda yang penuh dengan rasa penasaran Hiccup justru memilih untuk terbang mengelilingi dunia untuk menemukan daerah-daerah baru bersama sang naga Toothless, Night Fury ketimbang mengikuti lomba mengendarai naga di desanya, Bark. Tanpa disangka-sangka saat menjelajah Hiccup bertemu dengan 2 orang yang dapat mengendalikan naga dan mempunyai kepentingan yang bertolak belakang satu sama lainnya. Valka seorang Dragon Master yang telah hidup puluhan tahun dengan naga dengan hidup dengan damai sedangkan Drago Bludvist adalah seorang viking yang berambisius untuk menaklukan semua naga yang ada.
Film ini adalah sekuel kedua dari film How To Train Your Dragon. Dan mengingat suksesnya film pertama mungkin akan sangat susah diraih di sekuel kedua ini. Tapi semua anggapanku salah setelah menonton film ini. Yah walaupun jarak antara kedua film ini lumayan lama, tapi hasil dari empat tahun itu tidaklah sia-sia. Film yang menceritakan persahabatan dan keluarga dengan sedikit tambahan unsur romantis dan komedi ini sukses menjadi sekuel yang tidak kalah baik dengan seri pendahulunya.
Lokasinya pun sekarang tidak hanya disekitar desa Bark saja, dengan didampingi oleh rasa keingin tahuan Hiccup maka film ini pun membawa kita ke daerah yang baru. Tapi sayangnya daerah baru ini tidak cukup untuk dieksplorasi mengingat cukup padatnya cerita di film ini. Tidak perlu menunggu lama apalagi sampai bosan menonton film ini, dari awal saja sudah membuat aku larut masuk kedalam cerita film ini. Apalagi ditambah dengan animasi yang baik, durasi 100 menit di film ini akan terasa sebentar saja. Tidak hanya lokasi baru saja, kini jenis naga yang ada pun akan semakin beragam. Dari bayi-bayi naga, sang Naga tunggangan Valka, sampai dengan Aplha Dragon, sang Raja Naga yang dapat menaklukan seluruh kawanan naga.
Walaupun film ini juga memberikan cerita tentang perihnya kehilangan tp bukan berarti membuat film ini menjadi film yang cengeng. Ada banyak cerita yang dapat diambil terlebih tentang proses pendewasaan Hiccup. Walaupun secara pribadi aku lebih suka cerita yang pertama, tapi di sekuel kedua ini aku lebih dapat menikmati filmnya karena luasnya lokasi, banyaknya jenis naga yang baru, berikut dengan konfliknya. Cukup untuk menikmati film ini, maka kita akan terhibur.
Leave a Comment.