Kedatangan Dika kerumah Ina awalnya membuat sang ayah Ina bertanya-tanya, apalagi ditanganya ia membawa seribu burung kertas dan undangan pernikahan Ina. Ketika ayah Ina ingat tentang kejadian masa lalu yang membuat bekas luka diperutnya, maka Dika pun menjadi sasaran kejutekan ayah Ina. Awalnya Dika akan diusir karena kejadian masa lalu itu, tapi Dika meminta waktu ayah Ina untuk menjelaskan semuanya. Maka pada saat itu juga semua cerita akan kembali flashback ketika Dika masih duduk dibangku SMA.
Dika dan Bertus adalah sahabat baik selama sekolah, tapi karena kelakuan aneh mereka selama ini disekolah membuat mereka tidak bisa mendapatkan pacar. Oleh karena itu mereka pun bertekat akan menjadi populer dan untuk itu mereka akhirnya membuat grup detektif. Diawal grup ini hanya terdiri dari mereka berdua, tapi ketika mereka mendapat kasus pertama, Cindy pun masuk kedalam grup itu. Cindy pun tidak masuk begitu saja, karena dari awal Cindy telah mengawasi gerak-gerik dari dua orang sahabat ini. Maka dimulailah petualangan grup detektif ini yang membawa tujuan masing-masing individu. Dika yang ingin populer agar bisa dekat dengan Ina, begitu juga dengan Bertus yang ingin mendapat pacar. Cindy yang memang mempunyai ketertarikan dengan misteri.
Jujur kadang kalo menonton film tanpa ekspektasi itu hasilnya bisa diatas dari harapan. Begitu juga dari sekian film Raditya Dika yang sudah aku tonton, maka menurutku ini adalah film terbaiknya terlebih ini adalah film dari adaptasi novelnya yang sebelumnya menurutku banyak yang gak sesuai dengan harapan. Mungkin ini juga karena untuk pertama kalinya Raditya Dika tidak hanya menjadi pemeran difilmnya, tapi sekaligus menjadi sutradara juga.
Memang difilm ini temanya masih tentang cinta dan komedi seperti difilm-film sebelumnya. Tapi untuk hasil jelas film ini masih diatas film-film sebelumnya. Cerita cintanya memang tidak berlebihan, ringan buat ditonton. Begitu juga dengan komedi-komedi khas ala Raditya Dika walaupun seperti biasa terkadang ada lelucon yang terkesan lebay.
Berhasilnya film ini juga tidak lepas dari para pemeran seperti Christoffer Nelwan yang berhasil memerankan Dika, dan juga Julian Liberty yang memerankan Bertus. Kehadiran Sonya Pandarmawan sebagai lulusan idol pun berhasil menambah "manis" film ini. Dina Anjani juga berhasil memberikan Ina yang manis dan polos.
Overall, film kali ini menurutku berhasil menjadikan debut Raditya Dika sebagai sutradara. Dan selain cerita cinta yang ringan, Dika pun berhasil membuat twist yang ringan juga untuk ending di film ini. Dan dari film ini yang membekas adalah "Cinta itu bisa saja datang dari orang terdekat kita" Haha.
Leave a Comment.