Ebi (Raditya Dika) adalah seorang pemuda yang mungkin ditakdirkan sebagai seorang jomblo selamanya karena kikuk dan kurangnya percaya diri Ebi saat berbicara dengan perempuan. Dibantu dengan dua orang sahabatnya Wawan (Pandji Pragiwaksono) dan Victor (Babe Cabiita), Ebi berusaha untuk mencari seorang perempuan yang akan menjadi pacarnya. Tak perlu mencari jauh-jauh, ternyata perempuan yang dapat meluluhkan hati Ebi adalah Angel (Annisa Rawles), penghuni kos yang baru pindah. Masalahnya adalah Angel memiliki teman baik yang dianggap sebagai abangnya sendiri bernama Joe (Chandra Liow) yang diam-diam menaruh hati pada Angel. Akhirnya Ebi pun harus bersaing dengan Joe untuk mendapatkan hati Angel.
Sama seperti film Raditya Dika sebelumnya, tema yang diambil gak jauh dari seorang pemuda yang selalu apes dalam kehidupan percintaan, tak terkecuali di film ini. Untuk cerita sebenarnya sudah bisa ditebak, film ini gak jauh-jauh dari masalah percintaan remaja di Indonesia karena memang targetnya anak-anak remaja. Drama percintaan hadir dari awal hingga akhir film ini, tidak lupa juga dengan komedi-komedi yang disisipi di beberapa bagian cerita. Sayangnya walaupun durasi film ini sekitar 2 jam, masih terdapat scene-scene yang terlihat loncat-loncat. Dan hal ini yang membuat alur cerita film ini seperti banyak yang hilang.
Hal yang paling berbeda dari film Raditya Dike sebelumnya adalah sinematografinya. Banyak pengambilan gambar yang keren di film ini, terlebih lagi ketika scene di pulau dewata, Bali yang memang menonjolkan sisi sinematografinya. Soundtrack yang diisi oleh Geisha dan D'Masiv juga sepertinya berhasil membuat penonton ter-ngiang-ngiang lagu mereka yang mereka bawakan.
Overall, film ini memang gak jelek, tapi entah kenapa aku kurang begitu suka. Masih banyak dialog dan adegan-adegan klise yang udah ketebak menurutku. Pesan moral juga hadir, terlebih di menit-menit akhir untuk mempermanis ending film ini. Mungkin banyak yang suka dengan hal semacam ini, sayangnya aku ada di bagian yang menganggap hal seperti ini terlalu klise. Terlebih lagi memang genre semacam film ini kurang begitu aku suka haha. Karena mungkin aku bukan target dari film ini seperti remaja-remaja rentan galau itu haha.
Leave a Comment.