Melanjutkan cerita dari film sebelumnya The Raid : Redemption, Rama yang telah selamat setelah melakukan operasi penyerbuan yang menjadi kekacuan disebuah gedung gembong narkoba, harus sekali lagi mempertaruhkan nyawanya. Hal ini dilakukan karena para mafia dibalik gembong narkoba masih mengincar nyawa Rama, istri dan anaknya. Untuk itu Bunawar pun membuat status Rama menjadi seorang yang telah meninggal dan membuatkannya identitas baru bernama Yuda. Hal ini dilakukan karena Rama ditugaskan kembali memasuki dunia kriminal untuk mengungkap para politikus dan polisi yang korup dari dalam. Untuk itu dia diharuskan mendekati Uco, seorang anak mafia besar bernama Bangun. Awalnya Rama menolak, tapi begitu dia tau bahwa Andi, kakaknya telah dibunuh oleh para mafia maka Rama pun setuju untuk menjalankan misi ini.
Untuk mendekati Uco tentunya tidak mudah, karena sang anak mafia berada dipenjara maka Rama pun harus masuk penjara dan melakukan penyamaran ala Internal Affairs atau The Departed. Tidak cukup hanya dengan masuk penjara, karena untuk menarik perhatian Uco dan mendapatkan sedikit reputasi Rama harus menghajar anak politikus kotor. Walaupun itu semua berhasil tapi Rama harus selalu waspada karena dirinya yang akan selalu diincar untuk dibunuh oleh orang-orang suruhan sang politikus yang tidak terima anaknya dihajar. Kesamaan hal ini lah yang akhirnya membuat Rama dan Uco menjadi dekat, bahkan sampai mereka berdua keluar dari penjara. Kedekatan ini akhirnya membawa Rama menjadi masuk jauh lebih dalam ke dunia kriminal. Dunia dimana kekerasan, pembunuhan dan perselisihan menjadi satu antara kubu mafia Bangun, kubu mafia yang berasal dari jepang, Goto dan kubu gangster Bejo. Tidak hanya itu Uco sebagai seoran anak mafia pun mempunyai ambisi sendiri agar mendapat masa kejayaanya.
Jika The Raid : Redemption adalah film aksi yang lebih menonjolkan martial arts-nya ketimbang cerita yang sederhana, maka difilm kedua ini disisi cerita mendapat bagian yang lebih banyak dan rumit. Ketika difilm pertama hanya menampilkan pertempuran dua sisi antara para pasukan tentara dengan para pasukan preman-preman gembong narkoba, maka disini akan ada banyak konflik antar hubungan yang terjadi. Hubungan rumit antara kubu Bangun, kubu Goto, dan kubu Bejo pun membawa tujuan dan ambisi yang sering kali berbeda yang menyebabkan perselisihan bahkan sampai dengan pembunuhan. Tidak hanya itu para tokoh yang mempunyai kemampuan bertarung diatas rata-rata pun lebih banyak mendapat tempat untuk tampil di film ini, sebut saja tokoh baru Prakoso yang sebelumnya tampil sebagai Mad Dog, The Assassins, Hammer Girl, dan Baseball Bat-Man yang mempunyai ciri khasnya masing-masing disetiap pertarungannya.
Film ini memang dibuka dengan tensi tinggi dengan alur maju-mundur ditambah adegan pertarungan keroyokan, tapi begitu memasuki pertengahan cerita tensi kembali menjadi sedikit datar karena eksplorasi cerita. Tapi itu semua akan terbayar ketika film kembali memasuki menit-menit akhir, karena tensinya akan kembali tinggi. Untuk adegan perkelahian film ini sudah tidak usaah dikomentari karena ini adalah ujung tombaknya, terlebih duel antara Hammer Girl, Basseball Bat-Man dan Rama atau The Assassins dan Rama. Hanya saja dibalik itu semua, cerita difilm menurutku kurang padatnya dan terkesan diulur-ulur sehingga membuat film ini berdurasi 2 jam lebih padahal alurnya terasa cepat. Padahal bisa saja cerita dipadatkan untuk diganti dengan mengeksplorasi karakter-karakter baru difilm ini.
Overall, The Raid 2 : Berandal memang masih gak sesuai dengan apa yang aku harapkan. Walaupun begitu film ini bukanlah film yang mengecewakan malah menurutku ini adalah film bagus, dan luar biasa untuk ukuran film Indonesia.
Leave a Comment.