• X-Men: Apocalypse
    X-Men: Apocalypse

    X-Men: Apocalypse (2016)

    By , in Action Adventure Fantasy

    Hampir 10 tahun telah berlalu semenjak insiden di X-Men Days of Future Past (2014) kini Erik "Magneto" Lehnsherr (Michael Fassbender) dianggap sebagai mutan paling berbahaya, disaat yang sama sahabatnya, Charles "Professor X" Xavier (James McAvoy) telah berhasil membuat sekolah untuk anak-anak berkemampuan khusus atau biasa disebut mutant. Sayangnya kedamaian yang telah dicapai harus kembali diperjuangankan karena En Sabah Nur (Oscar Isaac), mutant pertama dan terkuat di bumi kembali terbangun dari tidur panjangnya. Tujuan utama En Sabah Nur masih jelas seperti ribuan tahun lalu yaitu sebagai penguasa Bumi. Sesuai dengan nama aliasnya, "Apocalypse" membawa kehancuran di bumi bersama para pengawalnya yang disebut Four Hourseman untuk kembali menjadi penguasa Bumi.

    Buruknya installment awal sekuel X-Men harus membuat X-Men kembali di reboot secara halus. Hasilnya alur cerita X-Men pasca First Class berubah dari "benang yang dipaksa untuk diikat" menjadi "benang panjang yang halus". Sayangnya hal ini juga membawa beberapa plot hole yang sebenarnya sedikit menganggu cerita di film ini. Tapi jika saja plot hole itu sedikit diabaikan, sebenarnya ceritanya tidak buruk, bahkan para anggota X-Men juga mendapatkan latar belakang cerita yang baru untuk memperjelas kisah para karakter X-Men muda.

    Terlebih satu karakter yang sangat berkesan adalah Quicksilver. Berbeda dengan saudara kembar beda studionya yang naas hanya tampil singkat, di sini Quicksilver seakan menjadi karakter utama yang tampil show off. Sesuai dengan berita yang beredar, Evan Peters yang memerankan Quicksilver berada di lokasi syuting jauh lebih lama daripada para aktor/is yang lain sepertinya memang tidak sia-sia. Sama seperti Days of Future Past, Quicksilver masih menjadi karakter yang paling mencuri perhatian. Dan aku rasa mungkin, Quicksilver menjadi satu-satunya hal yang paling menarik dari keseluruhan film ini.

    Sayangnya seperti terkena virus dari Marvel Studio tentang villain utama, En Sabah Nur sangat masih kurang terlihat sebagai pembawa Apocalypse. Tingkat kehancuran yang dibuatnya memang tidak kecil, tapi sayangnya kemampuan yang ditampilkan sepertinya masih jauh di bawah harapan, sama halnya dengan para Hour Horseman yang tampil hanya sebagai pemanis cerita. Tapi walaupun begitu film ini tidak mengecewakan sama sekali, karena kini X-Men punya universe dan timeline yang jelas, terlebih lagi dengan karakter Quicksilver yang selalu mencuri perhatian.

    7.6 10

    You cannot strike God.

    Leave a Comment.