Tidak perlu bertele-tele, The Hobbit: The Battle of the Five Armies dibuka dengan adegan tepat setelah Bilbo dan Thorin dan para kawanan Dwarf-nya membuat Smaug terbangun dari tidur panjangnya pada akhir film The Hobbit : The Desolation of Smaug (2013). Karena telah dibuat murka, Smaug pun langsung mengamuk dan membumihanguskan Lake Town dengan nafas apinya.
Disaat yang bersamaan Thorin yang telah berhasil menguasai Erebor mulai berubah karena "dragon sickness" seperti yang dialami oleh kakeknya dulu yang membuatnya menjadi tamak dan gila harta. Dilain pihak para Orc yang ingin mengusai Erebor dan para Elf yang ingin merebut sebagian harta dari erebor untuk bangsanya juga telah bergerak menuju Erebor.
The Hobbit: The Battle of the Five Armies adalah seri terakhir dari trilogi The Hobbit. Tentu saja, sebagai seri terakhir pastinya ini akan menjadi film pamungkas untuk menutup cerita petualangan sang Bilbo di Middle-Earth. Jelas film ini tidak mengecewakan, karena hampir sepanjang film akan disuguhkan dengan adegan perang. Mulai dari perang melawan Smaug, sampai dengan perang di kaki gunung Lonely Mountain. Sayangnya karena terlalu banyaknya porsi peperangan di film yang berdurasi 2 jam ini, sampai mengambil porsi untuk cerita akhirnya yang membuat ending di film ini pun menjadi menggantung.
Sebagai seorang yang tidak pernah membaca novel dari J.R.R Tolkien, film ini masuk kedalam kategori sukses. Tapi mungkin akan mengecewakan jika kalian adalah fans sejati dari T.L.O.T.R. yang katanya film ini sedikit berbeda dari versi novelnya. Walaupun tidak semegah dan sebesar akhir di The Return of The King tetap saja film ini berhasil menjadi jembatan sebelum masuk ke dunia T.L.O.T.R. dimana perang sesungguhnya terjadi
Leave a Comment.